Lampaui Target, Pameran Dagang Virtual TEI 2020 Catat Transaksi USD 1,2 Miliar
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto memberikan laporan, penerapan pameran dagang virtual Trade Expo Indonesia ke-35 Virtual Exhibition (TEI-VE) 2020 yang usai periode penyiaran virtual showcase-nya pada Kamis (10/12/2020) tempo hari sukses mencatatkan keseluruhan nilai transaksi bisnis potensial sebesar USD 1,2 miliar.
Nilai transaksi bisnis itu adalah perolehan yang terdaftar per 10 Desember 2020 jam 13.25 WIB, dan sudah melebihi sasaran yang diputuskan sebesar USD 1 miliar.
Disebutkan Mendag Agus, acara TEI 2020 sudah berjalan mulus sampai virtual showcase usai pada tempo hari Kamis.
"Sepanjang berjalannya TEI kesempatan ini, benar ada beberapa rintangan yang ditemui, baik dari segi exhibitor, exportir atau buyers. Terhitung pelaksana TEI. Tetapi, hal tersebut tidak memutus semangat kita untuk selalu tingkatkan export di periode wabah sekarang ini," katanya dalam sesion teleconference, Jumat (11/12/2020).
Ia menerangkan, sepanjang penyelenggaraannya, TEI ke-35 berhasil mendatangkan 690 exhibitors atau aktor usaha berhasil dan sekitar 7.459 konsumen. Beberapa buyers itu mencakup 3.352 konsumen dari 127 negara partner dagang dan 4.107 buyers lokal.
judi slot online bukan permainan sembarangan Selanjutnya Mendag Agus menguraikan, keseluruhan transaksi bisnis potensial USD 1,2 miliar yang diraih terdiri dari transaksi bisnis barang dan layanan, atau investasi. Transaksi bisnis barang dan layanan terdaftar sebesar USD 1,1 miliar, mencakup nilai MoU barang dan layanan USD 967,13 juta yang terbagi dalam perdagangan barang sebesar USD 941,13 juta dan layanan (karyawan migran trampil) USD 26,00 juta;
Transaksi bisnis yang lain terkumpul transaksi bisnis harian yang capai USD 124,75 juta, dan business matching USD 435,28 ribu. Sedang transaksi bisnis investasi mencatat nilai USD 110 juta dengan 2 negara, yaitu Jepang sebesar USD 100 juta untuk produk palm oil mill effluents-POME, dan Mesir sebesar USD 10 juta untuk pabrik gabung venture.
Tentang hal 15 negara paling besar yang lakukan transaksi bisnis pada TEI ke-35 ialah China sebesar USD 505,01 juta, Jepang USD 224,20 juta, Mesir USD 147,20 juta, Australia USD 95,42 juta, Malaysia USD 21,40 juta, Belanda USD 19,34 juta.
Selanjutnya Filipina USD 16,01 juta, Jerman USD 14,78 juta, Amerika Serikat USD 10,62 juta, India USD 9,49 juta, Taiwan USD 6,87 juta, Brazil sebesar USD 5,77 juta, Korea Selatan sebesar USD 4,00 juta, Singapura sebesar USD 3,73 juta, dan Hong Kong USD 2,00 juta.
Sedang, 15 produk export yang menulis transaksi bisnis paling besar sepanjang TEI ke-35 diantaranya produk palm oil USD 362,95 juta (33,23 persen), kertas dan produk kertas USD 244 juta (22,34 persen), makanan minuman dalam paket USD 157,55 juta (14,42 persen), produk kopi USD 78,14 juta(7,15 %).
Lalu produk kendaraan dan suku cadangnya USD 52,36 juta (4,79 persen), industri vital USD 50,01 juta (4,58 persen), bumbu masak dan rempah USD 25,25 juta (2,31 persen), produk kayu enteng USD 11,47 juta (1,05 persen), furniture kayu USD 9,97 juta (0,91 persen), produk perikanan USD 9,24 juta (0,85 %).
Seterusnya, furniture rumah tangga USD 9,22 juta (0,84 persen), rempah-rempah USD 9 juta (0,82 persen), furniture rotan USD 8,22 juta (0,75 persen); alas kaki USD 7 juta (0,64 persen), dan kerajinan kayu dan batu USD 6 juta (0,55 %).
"Mudah-mudahan hasil yang bagus ini bisa makin bertambah di hari esok untuk kenaikan export non-migas dan kesetimbangan neraca perdagangan Indonesia," tutur Mendag Agus.